Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, menyebut eks pemain Persib Bandung, Makan Konate, menjadi momok bagi timnya saat final Piala Presiden 2019.
Kekalahan Persebaya Surabaya pada babak final Piala Presiden 2019 tak lepas dari pengaruh eks pemain Persib Bandung yang sekarang membela Arema FC, Makan Konate.
Hal ini diakui secara langsung oleh pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, selepas final leg kedua Piala Presiden 2019.
Pelatih yang akrab disapa Djanur itu mengatakan bahwa Konate menjadi momok bagi lini tengah Bajul Ijo pada final Piala Presiden 2019.
"Arema berhasil menang di (lini) tengah padahal lini depan mereka sudah dapat kami atasi," kata Djanur dikutip BolaSport.com dari situs resmi PSSI.
"Apalagi pada pertandingan kemarin, Makan Konate begitu superior di tengah. Tidak bisa diimbangi pemain kami. Itu yang akan menjadi hasil evaluasi kami sementara," ujarnya menambahkan.
Makan Konate mencetak satu gol untuk pada leg pertama final Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Selasa (9/4/2019).
Pada partai kedua, Konate kembali menjadi inisiator pada gol pertama Singo Edan ke gawang Persebaya.
Konate pun tercatat sebagai pemain dengan assis terbanyak yaitu delapan assis di Piala Presiden 2019.
Selain itu, pemain asal Mali itu juga berhasil meraih gelar juara kedua karena sebelumnya pernah mengangkat trofi Piala Presiden 2015 bersama Persib Bandung.
Uniknya, kala itu Konate dilatih oleh Djadjang Nurdjaman yang justru gagal meraih gelar keduanya di Piala Presiden.
Pada Piala Presiden 2019, Arema keluar sebagai juara setelah menang agregat 4-2 dari Persebaya di partai puncak.
Sumber: Bolasport.com